Cari di Google


report from yayasan

semalam, setelah isya, saya ajak anak saya ke sebuah yayasan yatim piatu dhuafa deket rumah. sebenernya enggak deket banget, kudu naik angkot

pas sampe, masuk gang, ga ketemu tuh yayasannya. haahaha.. tapi plang di depan gang masih kokoh berdiri.
celingukan, gandeng bocah, saya tanya sama anak kecil. tu anak kecil nyuruh saya nanya sama tukang warung di depan.
tanya sana sini. ketemu bapak Agus, yang megang kunci yayasan. dianterin lah saya ke yayasannya.

alhamdulillah yayasannya gelap.
soalnya lampunya dimatiin. heheh
gembok pagar dibuka sama pak Agus, halamannya cukup luas. bekas ada acara katanya, jadi ada tendanya. masuklah kami ke gedungnya. setelah lampu dinyalakan tentunya.

didalm gedung, ga ada kursi. gedungnya sepetak, lumayan panjang ke samping. adanya karpet sama komputer. saya sempat berpikir, kok mirip rental. hahaha.
lalu berceritalah saya akan maksud kedatangan saya.
saya juga bercerita tentang keinginan dan cita2 saya.
pak Agus mendengarkan saya.
manggut2. trus dia juga cerita, awal berdirinya yayasan. siapa aja yang nyumbang. kenapa tidak ada yatim yang tinggal di gedungnya.
jadi anak yatim rata2 diasuh kerabat atau salah satu orang tua yang tersisa.
tapi baru sekolahnya saja yang dibiayai oleh yayasan.
yayasannya sendiri hanya sanggup membiayai sekitar daerah itu saja, hanya 4 RW sekitar. yayasan itulah satu2nya yang tercatat di kelurahan. biar gampang urusannya katanya.

dia juga sempat cerita, dulu sebelum jadi yayasan, namanya paguyuban.
sampai ada omongan miring, ngapain sih kita kasih makan anak yatim??, dari tetangga sekitar.
tapi pak Agus diam saja. malah makin meneruskan hingga jadi yayasan yang terdaftar.
kalau ada acara, ada saja bantuan datang.
kemarin tau2 ada bapak2 dari polsek depok datang dan kasih bantuan.
wah pengurus senang!
karena donatur hanya sedikit. tapi kalau lagi butuh untuk yayasan, ada saja rezeki yang datang.
donatur tetap saja adanya dari Jakarta, bukan dari sekitar, padahal disitu ada banyak usaha, karena dekat dengan pasar.

lalu saya tanya, ada kelenceng kecil tidak untuk saya taruh di mushola, mungkin ada yang tergerak bantu, biar recehan juga. dia bilang tidak ada. ya sudah, saya bergerak dulu sendiri, mudah2an yang lain jadi ikut membantu.

Idul Adha kemarin cuman motong kambing kata pak Agus di yayasan. padahal tahun kemarin, potong sapi. saya mengutarakan keinginan saya, saya ingin qurban sapi tiap tahun dan naik haji/umrah tiap tahun.
pak Agus mengaminkan.
saya cuman kasih sedikit uang.
pak Agus langsung masukkan ke kotak kas sebelum saya pulang.
waktu pulang saya berpikir, kalau Allah meluluskan permohonan saya yang 1M itu, yayasan ini termasuk ke dalam daftar yayasan yang saya mau kasih.
sedih rasanya melihat begitu banyak yayasan, tapi donaturnya sedikit.

semoga kita semua menjadi generasi yang suka bersedekah. aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar