Cari di Google


dosa tidak sholat dan hukumannya

amal soleh yang paling pertama dihitung adalah solat.
sudah berapa banyak solat terlewat?
berapa rakaat?
pernahkah kita menghitung?
ingat, Allah Maha Penghitung, Dia bisa menghukum kita karena solat kita yang bolong2.

---
ada seorang bapak2, sebut saja namanya pak Sabar. saking sabarnya, dia tidak pernah mengeluh atas apa pun yang terjadi dalam kehidupannya. semua dia syukuri. solatnya lama, karena ditambah dengan wirid dengan bacaan yang panjang. ketika solat, terlihat khusyuk dan benar2 terlihat luar biasa.

pak Sabar punya seorang istri. sayangnya, dia tidak pernah tergerak untuk ikut solat ketika pak Sabar solat. dan kelihatannya, karena penyakit STI (Suami Takut Istri), pak Sabar tidak mengajak istrinya solat melalui mulut, tapi hanya melalui tindakan.

bertahun2 seperti itu. tetap istrinya tidak tergerak untuk solat. tiap waktu solat tiba, ada saja urusan dunia yang istrinya lakukan. sedangkan pak Sabar tetap melakukan solatnya sendiri.

sampai disini rasanya tidak ada yang salah kan ya?
kan pak Sabar tetap khusyuk dalam solatnya, walau dia gagal 'berdakwah' urusan solat pada istrinya.
tapi Allah itu Maha Penyayang.
karena si istri tidak pernah solat, walau pak Sabar terus menerus mencontohkan, suatu hari, pak Sabar terkena serangan jantung ringan.
seluruh keluarga pak Sabar panik.
apalagi istri pak Sabar.
tapi tetap saja sentilan kecil dari Allah itu tidak membangunkan keinginannya untuk solat. tetap saja sulit rasanya dia bergerak untuk solat.

sampai disini bingung lagi.
yang tidak solat istrinya, kok pak Sabar yang kena serangan jantung?
ternyata pak Sabar ini juga diperingati oleh Allah, agar solatnya lebih afdol diterima, ajaklah keluarga dan istrinya juga untuk solat.
lalu pelan2 dia berdoa, agar istri dan keluarganya dimasukkan ke dalam golongan saleh, yang mendirikan solat.

alhamdulillah, tak lama berselang, si istri mulai kenalan lagi dengan solat. walau masih bolong2, dan masih sendiri2 dan tidak berjamaah dengan pak Sabar, tapi ini sudah merupakan langkah awal.
--

kita lihat, dalam sebuah keluarga, apabila 1 orang tidak solat dan kita tidak mengajaknya untuk solat, kita juga akan menanggung akibatnya. di contoh pak Sabar, hukumannya adalah serangan jantung.

jadi kalau kita mengalami kesulitan, penyakit, cobalah tengok solat kita. apa masih bolong2? atau masih buru2? atau jangan2 tidak pernah solat? Allah itu Maha Penghitung, Dia memberikan hukumannya yang sesuai dengan apa yang sudah kita lakukan. sebanding. setara. tidak ada yang tahu pak Sabar yang sehat bugar kok tiba2 kena serangan jantung. kalau dilihat dari solatnya, bagus. tapi ternyata istrinya tidak solat, ternyata hal itu berpengaruh juga.

segeralah perbaiki solat kita. sebelum Allah memberi hukumannya karena kebodohan kita.

anak sholeh

kita semua seharusnya senang punya anak sholeh.
rajin solat, rajin puasa, rajin amar ma'rufnya, rajin sedekah, rajin ke masjid, rajin menghapal Qur'an.
anak soleh adalah 'bekal' kita di akhirat ketika badan kita sudah tidak bisa lagi menolong kita, selain dari amal soleh kita sendiri.

dan anak sholeh harusnya menjadi wasiat kita. jadikanlah anak turunan kita anak yang sholeh.

lalu, kita yang orang tua, masih bisakah menjadi anak sholeh?
menurut saya, bisa.
doakan saja orang tua, dan leluhur2 kita agar diampuni dosa2 mereka dan beliau2 itu. agar benar2 dihapus dosanya, dan masuk ke dalam surgaNya.
ajari anak kita juga untuk doa, dengan doa yang sama. bukan hanya meminta ampun atas dosa orangtuanya saja, juga dosa leluhur2nya. agar dapat pula kita pahalanya, karena mengajarkan untuk mendoakan para leluhur.

jangan lupa, uswatun hasanah juga penting.
bagaimana kita mau anak turunan kita sholeh kalau kita sendiri, solatnya malas, ngaji tidak pernah, sedekah kalau ingat, tidak pernah berdoa.
kalau kita solat, ajaklah keluarga semua termasuk anak untuk solat. begitu juga ketika kita ngaji, sedekah, berdoa, dll. ajak mereka, dan contohkan langsung dengan perbuatan.

sebenarnya ketika kita meninggal, setelah terputus semua amal soleh kita, selain amal jariyah, anak soleh lah yang bisa mengantarkan kita ke surga. ya surga kubur, ya surga di akhirat nanti.
saya selalu optimis, selama kita terus berdoa agar leluhur2 dan orang tua diampuni dosanya oleh Allah, usaha berdoa saya itu akan dikabulkan. begitu juga saya selalu mengajak anak saya berdoa untuk orang tuanya dan keluarganya.

jadilah anak sholeh agar anak keturunan kita pun bisa menjadi anak sholeh.

“Robbi hablii minash shoolihiin”
 [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”.
(QS. Ash Shaffaat: 100)

ayat Qur'an


adakah orang yang percaya selain saya, kalau ayat2 Qur'an itu juga termasuk makhluk?

satu surah yang terdiri dari banyak huruf2 yang turun dari Allah itu hidup?

kalau kita membolak balik halaman Qur'an kadang terbuka tuh ayat Qur'an yang sering kita baca. seolah memanggil untuk kita baca. bukan memanggil, saya tepatnya bilang memerintah. seolah Allah menyuruh langsung untuk dibaca.
"Iqra' yaa anak adam. Iqra' !"

Bergetar hati saya.
Subhanallah!
Inilah kitab yang suci.
Masya Allah!

adakah orang yang mengalaminya selain saya?
apalagi kita bersepi2 dengan Allah saat solat?

ujian atau bala?

di tiap liku kehidupan, kalau mengalami nasib sial, umumnya kita berpikir itu adalah ujian semata. kita lupa, ada satu lagi yang harus kita renungi, itu ujian ataukah bala?

dalam setiap hari di kehidupan kita tidak pernah kita luput dari dosa. entah disadari atau tidak. entah karena tangan kita atau mulut kita atau karena perilaku kita yang sering dicontohkan.

lupa dan lalai adalah sifat kita, manusia.
maka dari itu kita tak pernah luput dari dosa.

misalnya hal yang kecil saja, ngomongin orang.
itu sudah dosa. yang mendengar dan mengamini pun dosa. yang menyebar omongan itu pun dosa. dan terbuka kemungkinan pula, orang tua atau anak atau pasangan ikut2an menanggung dosanya.

kadang segala dosa kita itu tidak langsung dibalas Allah, tapi ditahan, sampai pada waktu yang sudah ditentukan, turunlah azab, jadilah bala. entah itu berupa kita yang difitnah orang, atau diomongin jelek oleh orang juga, atau hukuman yang setara, misalnya sakit parah, atau rezeki seret.

Allah itu Maha Adil. Maha Mendengar.
walaupun kita berbisik dalam hati, Dia tetap mendengar.
jadi berhati2lah dengan apa yang ada dalam pikiran kita.

Saya sendiri, setelah hijrah, saya mendapatkan kadang apa yang saya alami ini mungkin adalah bala. karena dosa saya. saya harus benar2 istiqomah bertaubat.
Kita semua juga harus begitu, lihatlah yang parahnya dulu, kesusahan ini, adalah bala dari Allah.
bukan karena Dia tidak sayang pada kita, tapi karena dengan bala ini, mungkin Dia ingin menghapus dosa kita, yang kita lakukan dengan sadar atau tidak.

Cobalah dibuka kembali tiap lembar hidup kita, satu persatu waktu menemui kesulitan.
Segera istighfar kalau berdosa, dan selalu berpikir husnudzon terhadap segala peristiwa.
mudah2an kesulitan itu sebenar-benarnya adalah murni ujian, bukan bala.