Cari di Google


Menghargai makanan

Assalamu'alaikum!

Lama tidak nulis disini.

karena kemarin2 terjebak oleh banyak excuse yang seharusnya tidak menjadi halangan, tapi memang kalau menulis itu kadang jenuh.
eniwey, mau sharing sedikit.


pernahkah kita mengeluh kalau melihat makanan yang tidak kita suka? padahal makanan itu sudah ada di depan kita? padahal umpamanya, makanan itu kita sendiri yang pesan. tapi kita malah melihatnya dengan pandangan kesal, jijik dan kecewa?

"ah.. tidak sesuai espektasi gue..."

"makanan apaan nih?!"

"ih apaan nih? kok begini?!"

"tampilannya kok beda dengan yang di foto?"

"kurang meyakinkan nih makanannya!"

"baunya ga enak"

"hiii.." lalu bergidik

sebaiknya hal2 sepeti itu dikurangi dan dihilangkan.

karena Nabi Muhammad bersabda,

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai Ghulam, bacalah “bismilillah”, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Sebagai manusia, tidak boleh kita mendustakan nikmat yang Allah berikan.
dari mana?
dari hidung, yang mencium bau makanan.
dari mata, yang melihat makanan.
dari tangan, yang bisa bergerak memasukkan makanan ke mulut.
dari perut, yang masih bisa merasakan lapar.

coba bayangkan kalau kita buta, mana bisa lihat wujud makanan di depan mata. bahkan yang buta warna aja tidak bisa merasakan keindahan dari warna makanan. lalu kalau lagi pilek, mana bisa menghirup nikmat bau nya makanan. kalau tangan keseleo atau jari keseleo, bakalan susah masukin makanan ke mulut. kalau perut sedang diare atau kembung, boro2 lapar... adanya eneg.

jadi, jangan menghina makanan. hargai lah makanan kita. kalau tidak suka, kembalikan lagi pada Allah, istighfar, dan jangan disentuh dan berkomentar.

wajar saja Allah selalu bertanya:
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? - Ar Rahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar